Tradisi Arak Iring Induk Bako
Arak Iring
Arak Iring Induk Bako adalah merupakan tradisi arak-arakan mempelai perempuan yang akan melangsungkan pernikahan.
Tradisi ini sudah turun temurun dari nenek moyang terdahulu yang mempunyai nilai-nilai budaya luhur.
Pada zaman modern saat ini sebagian besar masyarakat masih menjunjung tinggi tradisi tersebut khususnya masyarakat Batang Asai.
Induk Bako yang dimaksud disini adalah sanak batino atau saudara perempuan dari bapak mempelai perempuan yang kita kenal dalam sebutan Bibik.
Arak Iring Induk Bako dilakukan bertujuan untuk menunjukkan bentuk rasa kasih sayang kepada keponakan yang akan melangsungkan pernikahan.
Terharu, bahagia itulah yang dirasakan oleh pihak keluarga yang mengarak mempelai perempuan.
Bak kato orang adat ba induk ba ayam ba umpum serai, artinya bahwa seorang bapak mempelai perempuan mempunyai saudara perempuan atau sanak batino, dengan kata lain ikatan darah yang tidak terputuskan.
Asang Asung
Dalam prosesi Arak Iring Induk Bako berlangsung, ada salah satu momen yang sangat menarik, unik menegangkan, bahagia dan bahkan menakutkan bercampur aduk jadi satu di saat duduk diatas Asang Asung.
Biasanya yang memikul asang asung ini adalah sepupu (sanak ipa) sebelah bapak lalu diiringi oleh Arak Iring Induk Bako.
Dalam mengantar dari rumah induk bako menuju ke rumah orang tua mempelai, Arak Iring Induk Bako membawa peralatan sepertiInduk Paibut, Jamba dan Talam Beras yang sudah dihiasi dengan sangat indah dan menarik.
Inilah salah satu momen yang jadi tontonan bagi masyarakat setempat.
Pantun Bejawab Dilaman
Pantun bejawab dilaman ini biasanya dilakukan oleh sanak ipa (sepupu) dari pihak Arak Iring Induk Bako dan dari pihak
rumah mempelai perempuan di jawab oleh tenganai rumah (sepupu dari ibu) mempelai perempuan dan bisa juga di jawab mempelai perempuan.
Ini sebagian isi Pantun Bejawab Dilaman.
Dari Induk Bako (Sanak Ipa) :
Ambik sikin pembelah kelapo
Kelapo dibelah di bawah tanggo
Induk bako miskin dune lah tibo
Mumbang kelapo dijunjung jugo
Layang-layang terbang melayang
Hinggap diranting patah kepak
Jangan bilang induk bako dak sayang
Karno miskin sayang dak nampak
Jawaban dari Tenganai Rumah atau sebelah mempelai perempuan :
Duo pantun seiring
Ba umo dibukit papan
Padi masak setangkai duo
Tapisah nyo dengan badan
Budi Induk bako idak kan lupo
Pai ka umo mencari paku
Gulai kelapo dihari petang
Lah lamo anak mamak menunggu
Anak induk bako dak kunjung datang
Ba bungo tebu dilaman
Kito baburu sambil memanah
Jangan lamo tegak dilaman
Mari samo-samo masuk ke rumah
Akhir kata saya ucapkan Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dalam perkembangan zaman pada saat sekarang, tradisi ini harus tetap terjaga.
Terimakasih semoga ini bermanfaat dan terimakasih atas waktu dan kunjungan anda
Anda mungkin butuh informasi ini
Admin Batas
Jasa Batas Fotografi
Halo ! Saya Linca, Fotografer yang saat ini berbasis di Batang Asai, Sarolangun, Jambi. Saya memotret objek dengan tema pernikahan dan portrait.
- Admin Batas
- 26 April 1983
- Batang Asai, Sarolangun, Jambi, Indonesia
- hasbun.hsb@gmail.com
- +62 82282120107
Posting Komentar